Beranda | Artikel
Ngumpet dari Allah?! Kita Sembunyi dari Manusia, Tapi Lupa Allah Melihat Segalanya! – Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili #nasehatulama
1 hari lalu

Hal yang paling mengherankan dari kita, dan hal yang paling mengherankan dari para hamba Allah, bagaimana bisa mereka tidak merasa malu kepada Allah, padahal mereka tahu bahwa Allah mendengar seluruh ucapan mereka?!

Demi Allah! Engkau tidak akan mampu menyembunyikan ucapanmu dari-Nya. Sungguh saya heran terhadap diri kita dan kebodohan kita! Bagaimana bisa seseorang dari kita bersembunyi dari manusia, demi menulis suatu ucapan, atau mengucapkan sesuatu melalui teleponnya, tapi ia tidak merasa malu kepada Allah?! Padahal Allah mendengar setiap kata dan huruf yang dia ucapkan.

Sungguh saya heran terhadap kebodohan diri kita! Bagaimana mungkin ada di antara kita yang bersembunyi-sembunyi untuk bermaksiat, agar tidak terlihat oleh siapa pun, padahal, demi Allah, dia tidak akan pernah berada di tempat yang luput dari penglihatan siapa pun! Allah pasti melihatnya di mana pun dia berada. Allah Maha Mengetahui apa yang dia perbuat, dan Maha Mendengar apa yang dia ucapkan. Tidak ada satu pun rahasia yang tersembunyi dari-Nya.

Manusia akan kembali kepada Tuhannya dan pasti berjumpa dengan-Nya. Ini hal yang pasti! Subhanallah, wahai saudara-saudara! Bagaimana mungkin rasa takut kepada Tuhan kita tidak besar dalam hati kita, padahal kita tahu bahwa Allah melihat kita saat kita bermaksiat kepada-Nya, sedangkan Allah tetap melimpahkan nikmat-Nya kepada kita? Allah tidak mencabut nikmat-Nya, meskipun kita bermaksiat kepada-Nya.

Demi Allah! Sekiranya Allah menghendaki, Dia bisa mencabut nafas kita, mencabut kemampuan kita,mencabut kekuatan kita. Namun, meskipun kita bermaksiat kepada-Nya, Allah tetap melimpahkan nikmat-Nya kepada kita. Allah tetap mendengar ucapan kita.

Selain itu, tidak ada seorang pun dari kita, melainkan pasti akan berdiri di hadapan-Nya, tanpa ada penerjemah atau penghalang antara dirinya dan Allah. Akan ditampakkan kepadanya segala amal yang telah dia perbuat.

Bagaimana kita tidak merasa malu kepada Allah? Bagaimana mungkin rasa takut kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak besar? Bagaimana bisa rasa takut kita kepada manusia lebih besar daripada rasa takut kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?!

Saudara-saudara, sifat-sifat Allah ini bukanlah sekadar keyakinan belaka. Ahlusunah waljamaah meyakini sepenuhnya tanpa keraguan sedikit pun, sesuai makna hakiki yang layak dengan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Allah ‘Azza wa Jalla. Lalu pengaruh keyakinan ini akan tampak pada amal perbuatan mereka, pada rasa takut mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Merekalah para ulama yang benar-benar memiliki rasa takut kepada Allah.

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama…” (QS. Fathir: 28).

Mereka mengetahui, mengimani, dan meyakini. Lalu itu semua berpengaruh pada ucapan-ucapan mereka, serta perbuatan-perbuatan mereka.

====

أَعْجَبُ مِنَّا وَأَعْجَبُ مِنَ الْعِبَادِ كَيْفَ لَا يَسْتَحُونَ مِنَ اللَّهِ؟ وَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ اللَّهَ يَسْمَعُ كَلامَهُمْ كُلَّهُ

وَاللَّهِ لَا تَتَخَفَّى بِكَلَامِكَ عَنِ اللَّهِ إِنِّي لَأَعْجَبُ مِنَّا وَمِنْ حُمْقِنَا كَيْفَ أَنَّ الْوَاحِدَ مِنَّا يَتَسَتَّرُ عَنِ النَّاسِ لِيَكْتُبَ كَلَامًا أَوْ يَقُولَ بِهَاتِفِهِ قَوْلًا وَلَا يَسْتَحِي مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ كَلَامَهُ وَحُرُوفَهُ

إِنِّي لَأَعْجَبُ مِنْ حُمْقِنَا كَيْفَ أَنَّ الْوَاحِدَ مِنَّا يَتَخَفَّى بِالْمَعْصِيَةِ حَتَّى لَا يَرَاهُ أَحَدٌ وَهُوَ وَاللَّهِ لَنْ يَكُونَ فِي مَكَانٍ لَا يَرَاهُ فِيهِ أَحَدٌ اللَّهُ يَرَاهُ حَيْثُ كَانَ يَعْلَمُ مَا يَفْعَلُ وَيَسْمَعُ مَا يَقُولُ لَا تَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ

وَالْإِنْسَانُ كَادِحٌ إِلَيْهِ وَمُلَاقِيهِ وَلَا بُدَّ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا إِخْوَةُ كَيْفَ لَا تَعْظُمُ الْخَشْيَةُ لِرَبِّنَا فِي قُلُوبِنَا وَنَحْنُ نَعْلَمُ أَنَّهُ يَرَانَا حَيْثُ نَعْصِيْهِ وَيُنْعِمُ عَلَيْنَا؟ مَا سَلَبَ مِنَّا نِعْمَتَهُ وَنَحْنُ نَعْصِيهِ

وَاللَّهِ لَوْ شَاءَ لَسَلَبَ عَنَّا النَّفَسَ سَلَبَ عَنَّا الْقُدْرَةَ سَلَبَ عَنَّا الْقُوَّةَ لَكِنَّهُ سُبْحَانَهُ حَتَّى مَعَ مَعْصِيَتِنَا لَهُ يُنْعِمُ عَلَيْنَا يَسْمَعُ كَلَامَنَا

ثُمَّ مَا مِنَّا مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيَقِفُ بَيْنَ يَدَيْهِ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ وَلَا حِجَابٌ يُعْرَضُ عَلَيْهِ مَا قَدَّمَهُ

كَيْفَ مَا نَسْتَحِي مِنَ اللَّهِ؟ كَيْفَ مَا تَعْظُمُ خَشيَتُنَا لِلَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى؟ كَيْفَ تَكُونُ خَشيَتُنَا لِلنَّاسِ أَعْظَمَ مِنْ خَشيَتِنَا لِلَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى؟

يَا إِخْوَةُ هَذِهِ الصِّفَاتُ لَيْسَتْ اعْتِقَادًا فَقَطْ أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ يَعْتَقِدُونَهَا اعْتِقَادًا جَازِمًا بِمَعَانِيهَا الظَّاهِرَةِ الْحَقِيقِيَّةِ عَلَى مَا يَلِيقُ بِجَمَالِ وَجَلَالِ وَكَمَالِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَيَظْهَرُ أَثَرُ هَذَا الِاعْتِقَادِ فِي أَعْمَالِهِمْ فِي خَشيَتِهِمْ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَهَؤُلَاءِ هُمُ الْعُلَمَاءُ الَّذِينَ أُثْبِتَتْ لَهُمْ الْخَشْيَةُ

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ العُلَمَاءُ

عَرَفُوا وَآمَنُوا وَاعْتَقَدُوا وَأَثَّرَ ذَلِكَ فِي أَقْوَالِهِمْ وَأَثَّرَ ذَلِكَ فِي أَفْعَالِهِمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/ngumpet-dari-allah-kita-sembunyi-dari-manusia-tapi-lupa-allah-melihat-segalanya-syaikh-sulaiman-ar-ruhaili-nasehatulama/